top of page
  • Gambar penulisNopita Sari

Book Review: Garis Waktu: Sebuah Perjalanan Menghapus Luka




Judul:                               Garis Waktu: Sebuah Perjalanan Menghapus Luka

Penulis:                            Fiersa Besari

Penerbit:                         MediaKita

Tahun terbit:                 2016

Edisi:                                  Pertama

Halaman:                        iv+212 halaman

Ukuran buku:               13x19 cm

Genre:                              Kumpulan cerita

Foto dalam buku:        Fiersa Besari

Harga:                               Rp.58.000 (Pulau Jawa)

ISBN:                                 978-979-794-525-1


Sinopsis:


Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.

Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.



Review:

Garis waktu: Sebuah Perjalanan Menghapus Luka adalah buku pertama karya musisi Indie kelahiran Bandung 3 Maret yang bernama Fiersa Besari, selain menjadi musisi dan penulis Fiersa juga seorang traveler, ia pernah menjelajah Indonesia selama 8 bulan lamanya. Pria yang akrab disapa Bung ini memulai kariernya menjadi seorang musisi, awalnya dia hanya suka menulis di social media hingga terbitlah buku ini yang berisi kumpulan kisah-kisahnya yang telah ia kumpulkan selama 2012-2016 memang butuh waktu yang lama baginya untuk mengumpulkan kisah-kisahnya yang telah ia tulis di social media dan blognya.


Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa buku ini berisi kumpulan cerita namun berformat seperti surat yang ingin dia sampaikan kepada tokoh Kau dalam buku ini. Buku ini diawali oleh kesibukan tugas dari tokoh Aku yang awalnya benar-benar tidak peduli yang namanya cinta, rutinitasnya yang selalu sama yaitu disibukkan oleh tugas-tugas kuliah hingga datanglah sosok tokoh Kau yang menyapanya kembali melalui sebuah pesan, hingga tiba dimana sosok Aku memelihara cinta dalam diamnya kepada wanita ini, yang bisa ia lakukan hanyalah menemani wanita ini dikala ia membutuhkan seseorang, ia hanya bisa menjadi pendengar disetiap keluhan yang tokoh Kau sampaikan, dia benar-benar menyimpan perasaanya ini dengan sangat rapat, sehingga tokoh Kau benar-benar tidak menyadari hal tersebut ditambah pula tokoh Kau ini juga mempunyai seorang kekasih, tetapi setelah itu tokoh kau putus hubungan dengan kekasihnya, dan ini adalah kesempatan besar bagi tokoh Aku untuk memiliki wanita tersebut. Buku ini tak hanya menceritakan tentang cinta tetapi juga terselip pesan-pesan tentang sosial dan kehidupan, ada beberapa bagian dari buku ini yang mampu menampar pembacanya, buku ini memiliki 49 surat yang dimulai dari April tahun pertama sampai Maret tahun kelima, jika kita simpulkan buku ini menceritakan tentang perjuangan, pencapaian hingga mengikhlaskan.


Setiap satu surat dari buku ini memiliki satu foto dan juga kata-kata indah di akhir surat yang membuatnya menjadi menarik, buku ini adalah buku ke-2 yang saya beli karena sungguh sebenarnya saya bukanlah seseorang yang suka membaca namun sedang pada tahap menumbuhkan kebiasaan tersebut, saya tau terlambat namun dari pada tidak sama sekali.


Ada beberapa bagian yang saya sukai dari buku ini yaitu diantaranya surat pada bulan Juni tahun pertama bagian kedua yang berjudul “Tak Perlu Memaksa Mereka Untuk Mengerti” bagian ini benar-benar sebuah tamparan sosial untuk kita yang selalu ingin menjadi kren agar dipandang orang lain hingga lupa bagaimana untuk jujur kepada orang lain dan diri sendiri.


“Jangan berusaha menjadi keren, berusaha saja menjadi jujur” (hal.27)


“Tapi, untuk menjadi jujur, itulah yang sulit. Setidaknya, jujur kepada diri sendiri; melakukan hal-hal yang memang diinginkan oleh hati nurani, meski harus dihina oleh orang lain” (hal.27)


“Dirimu hanya ada satu di muka bumi ini. Lebih baik dibenci karena lidah berkata jujur, daripada disukai karena lidah menjilat” (hal. 28-29)


“Tidak perlu takut. Tunjukan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengkritik.” (hal.29)


Lalu yang kedua yaitu surat pada bulan Agustus, tahun kedua yang berjudul “Serangkaian Kode” disini juga sebuah tamparan sosial khusunya untuk orang-orang yang sedang menjalani hubungan kekasih, pada bagian ini menjelaskan tentang bahwa sebuah hubungan itu tidak perlu dipamerkan kepada dunia, biarkan saja mereka yang menjalani yang tahu, tak perlu setiap masalah pribadi harus diumbar di sosial media dan membuat orang banyak membacanya dan akhirnya mengetahui keburukan pasanganmu.


Lalu yang terakhir quote yang terletak pada surat bulan Maret, tahun kelima berjudul “Bahagiamu juga Bahagiaku” bagian ini menjelaskan tokoh Aku yang masih mengenang sosok wanita nya dulu, dan setelah mendapatkan undangan pernikahan dari orang yang pernah sangat ia cintai dulu.

“Beberapa orang tinggal dalam hidupmu agar kau menghargai kenangan. Beberapa orang tinggal dalam kenangan agar kau menghargai hidupmu.”


Selanjutnya komentar tambahan saya terhadap buku ini, setiap karya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan begitu pula buku ini, kelebihan dari buku ini adalah terdapat gambar dan quote di setiap bagian surat yang membuat buku ini terlihat lebih menarik, isi dari buku ini yang beragam tak hanya tentang cinta namun juga tentang kehidupan tentu banyak pelajaran yang bisa diambil dari buku ini, cover dari buku ini juga menarik yaitu monochrome lalu ukurannya yang juga sudah pas sehingga enak dipegang. Lalu kekurangan dari buku ini adalah buku ini tidak memiliki daftar isi sehingga saat kita ingin mencari lagi bagian yang ingin kita baca ulang menjadi sedikit susah, lalu buku ini terdapat kata-kata yang tinggi atau kosa katanya ada yang sulit sehingga harus buka Google dulu untuk tahu artinya, selebihnya oke kok, dan untuk Bung Fiersa semoga sukses selalu.


Rate: 3.7/5

1.492 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

コメント


bottom of page