top of page
  • Gambar penulisNopita Sari

My long Autobiography




I and My Family


Nama saya adalah Nopita Sari kalian bisa memanggil saya Nopita atau Nopi, saya lahir disalah satu desa kecil di Kerinci, Jambi yang dinamakan Semerap, pada 14 Septemmber 1999. Saya memiliki cerita dibalik nama saya ini, keluargaku mengatakan bahwa keluarga besarku berkumpul untuk menentukan namaku dan mereka mendapatkan namaku dari kumpulan nama yang telah dimasukan kedalam sebuah botol lalu di undi seperti arisan lalu Nopita Sari lah yang keluar dari celah lubang botol tersebut, mungkin kebanyakan orang tua telah menyiapkan nama untuk anaknya berserta artinya, berbeda dengan orangtuaku tapi tentu saja aku tidak menyalahkan hal tersebut, dengan begitu aku memiliki cerita yang unik dibalik nama yang aku dapatkan. Oh iya, aku adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakakku bernama Rahayu Lestari, umur kami berjarak 4 tahun, sekarang dia sudah berkerja menjadi guru kimia di salah satu SMA di Tebo, dia lulus CPNS 2018 dan dapattnya di Tebo, Alhamdulillah. Kakakku adalah sarjana Pendidikan Kimia di Universitas Jambi, kakakku lebih memiliki badan yang lebih besar dariku. Disaat aku masih kecil ibuku membuat gayaku seperti seorang anak laki-laki, memakai baju anak laki-laki dan potongan rambut seperti anak laki-laki, saat aku kecil aku tidak pernah punya dress yang cantik layaknya anak perempuan pada umumnya, lalu semakin saya tumbuh saya akhirnya tahu alasan ibuku membuat gayaku seperti itu, hehe. Kalau kalian ingin tahu aku punya rok itu hanya rok sekolah dan saat kuliah pun aku hanya memiliki satu rok hitam, kebiasaan dari kecilku yang tak terbiasa mengenakan rok tetap berlanjut hingga saat ini.



Ayahku bernama Ramli, di awal tahun 2019 ini dia berumur 53 tahun, dia berkerja di kantor *BP3K, badan ayahku sedikit berisi ya sedikit gendutlah dan tentu saja sangat tampan, dia punya dua penyakit seperti Diabetes dan tekanan darah tinggi dan aku sangat mencintainya. Sejak kecil aku sering kali dimarahi oleh ayahku jika aku membuat kesalahan, atau jika aku menjadi orang yang takut beriteraksi dengan orang-orang, aku pahan dia memiliki tekanan darah tinggi yang sangat mengganggunya dan membuatnya sensitif terhadap hal kecil, dia tidak suka jika aku protes, dia tidak suka aku membuat kesalahan, dia tidak suka prestasiku menurun, seperti saat aku mendapatkan nilai yang rendah dia pernah mengatakan “berarti emang dirimu yang bodoh”, dia juga tidak sabar jika aku mengajarkan nya suatu hal seperti teknologi, tapi aku tahu dia sangat menyayangi kedua anak prempuannya ini, bahkan dia sangat cepat menyesali perbuatannya sesaat setelah dia kembali ke mode normal, mode normal yang aku maksud disini adalah setelah tekanan darahnya menurun, karena yang aku tahu orang marah akan kehilangan akal terhadap apa yang dia katakana maupun perbuat, tetapi sejauh ini dia tidak pernah melukai anak-anaknya, bahkan dia tidak suka memberlakukan kekerasan terhadap anak-anaknya, dia hanya terlampau sensitive terhadap suatu hal dan aku paham hal tersebut, semakin aku bertambah umur aku semakin mengerti cara menghadapinya, aku selalu mengalah saat aku disalahkan bahkan disaat aku tidak bersalah, aku tidak lagi protes dan mencoba membenarkan diriku dihadapannya karena aku tahu itu hanya akan membuatnya semakin naik darah hehe. Ketahuilah ayah ku tidak sejahat itu, menurutku ayahku adalah ayah yang terbaik, ku tidak pernah menyesali hal tersebut, dia tidak pernah mengizinkan anaknya terluka sedikitpun jika bisa dikatakan biarlah dia yang terluka asal jangan kedua putrinya ini. Ibuku juga beruntung memiliki ayahku, ayahku pantang melihat pakaian kotor dan belum disetrika pasti langsung dicuci dan disetrika dia juga memahami ibuku yang lelah, ayahku juga sering membuat candaan yang menghangatkan suasana keluarga, candaannya lah yang selalu membuat ibuku tak mampu menahan tawanya. Jika aku bersamanya, dia selalu menceritakan masa-masa mudanya, pengalaman-pengalaman yang beliau punya, dia juga suka memberikan ku nasihat, dan do’a- do’a untukku, dan juga tentu saja dia merawat anaknya bak seorang putri Raja, yang dia tahu adalah asalkan kedua putrinya bahagia. Ketahuilah setiap orang tentu punya kelebihan dan kekurangan, darinya aku banyak belajar. Jika orang tua melarang kita itu tandanya hal itu tidak baik untuk kita. Setiap kali kupulang kerumah pasti aku langsung memeluk lelakiku ini. Sesungguhnya saat aku masih kecil, aku sangat manja kepada ayahku, kemanapun dia pergi pasti aku ikut, sedikit saja dia bergerak dari duduknya pasti aku tanyakan dia mau kemana.



Ibuku bernama Siti Zahara, di tahun 2019 ini dia masuk ke umur 52 tahun, dia adalah seorang guru SD, dia juga sedikit berisi atau sedikit gendut dan tentu saja dia sangat cantik. Ibuku selalu sabar menghadapi kelabilan ayahku hehe, mereka sudah hidup bersama selama puluhan tahun tentu saja ibuku sudah terbiasa dengan hal tersebut, aku ingin menjadi wanita sesabar ibuku, sebenarnya ibuku pernah mengatakan bahwa dia beruntung memiliki ayahku karena hal yang telah ku jelaskan tadi, ayahku itu sangat peduli dengan rumah, dia tidak pernah membebankan semua pekerjaan rumah kepada ibuku, dia bukan tipe orang yang tidak peduli hal-hal itu, dan juga jika ada urusan sekolah ibuku yang tak mampu ibuku selesaikan diselesaikan oleh ayahku. Ibuku juga memiliki tekanan darah tinggi dan juga asam urat, asam urat yang diderita ibuku sudah lumayan parah, dia tidak bisa jika harus berjalan terlalu lama, itu akan membuat kedua kakinya membengkak dan urat-urat dikakinya akan perlahan terlihat, tapi dia selalu menguatkan ku jika aku merasa di titik terendah baik itu karna ayahku ataupun masalah lainnya, dia selalu menyemangatiku seperti disaat nilai ku menurun dia selalu mengatakan “ tidak apa-apa, besok-besok belajar lagi biar bisa kekorea haha, kalo nilai kamu sendiri yang rendah mungkin ada masalah sama kamu, tapi kalo teman-teman mu juga rendah mungkin dosennya yang bermasalah hihi” dia selalu mengatakan kekorea jika aku kurang percaya diri, kenapa? Karena dia tau aku aku mengidolakan salah satu boy band dari korea bernama BTS, sebenarnya aku mengidolakan boyband yang beranggotakan 7 orang tersebut bukan tanpa alasan, soal ketampanan meraka itu hanya nilai plus, mereka memiliki lagu-lagu yang memotivasi fans nya seperti lagu yang berjudul “Magic Shop” lagu itu memiliki makna yang bagus untuk orang-orang yang patah semangat dan masih banyak lagu-lagu mereka yang memotivasi penggemarnya. Nah ibuku mengetahui hal tersebut, tapi aku selalu mengatakan kepada ibuku seperti “Ma, jangan terlalu berharap yang tinggi kepadaku, aku tidak secerdas itu untuk mendapatkan nilai-nilai yang tinggi, aku hanya takut kalian kecewa terhadap diriku, maaf selama ini belum bisa buat mama bangga dan malah menghabiskan uang kalian” itu hal yang selalu ku katakan kepada ibuku saat aku tidak percaya diri. Tapi apa kalian tahu respon ibuku? Dia mengatakan “Tidak apa-apa, sudah sewajarnya kami membiayai sekolah dan hidupmu, tentang ntah itu bagaimana nanti jangan kamu pikirkan, yang paling utama adalah kebahagiaanmu, dan juga jangan sampai stress hanya karena prestasimu belum cukup bagus, huh” kalimat itu berhasil membuatku terenyuh. Ibuku cerewet? Tentu saja bahkan memang kebanyakan ibu-ibu pasti cerewet hehe, dia selalu marah jika aku tidak membersihkan kamarku, dia selalu cerewet jika keseharianku hanya dangan Handphone tapi akhir-akhir ini dia menjadi pendengar yang baik.



My Childhood


Aku menghabiskan masa kecilku di Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari. Kenapa aku disini? Ibuku mengatakan bahwa ketika aku berumur 6 atau 7 bulan aku dibawa ke Tebing Tinggi, kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, orangtuaku dan kakakku telah tinggal disini selama sekitar 7 tahun tapi aku hanya tinggal ditempat ini sekitar 2 bulan lalu orangtuaku membawaku lagi ke Pematang, karena ayahku berkerja di kantor BP3K Mersam awalnya, kami tinggal di rumah Dinas dari kantor ayahku. Rumahnya tidaklah besar tetapi aku bahagia tinggal di sana karena banyaknya kenangan yang tertinggal. Saat aku masih di Pematang Gadung ini aku punya teman seorang anak laki-laki yang juga tinggal di rumah dinas disebelah rumahku, setiap harinya aku bermain bersamanya, namanya Erik Pranoto dia 2 tahun lebih tua dariku, dia adalah anak yang baik dan patuh terhadap aku selalu bermain dengannya dari kecil, saat dia sekolah aku menunggunya pulang sekolah kadang aku lebih memilih bermain daripada tidur siang bersama ibuku, dia sangat pintar dalam berternak saat itu dia memelihara beberapa ekor sapi dan kerbau, kadang kami memberikan makan sapi dan kerbau miliknya, kadang kami mengintai babi hutan yang datang untuk mengacau tanaman sawit, keseharianku hanya dirumah dia sampai-sampai ibuku menjemput untuk mengajakku tidur siang. Pada saat itu di tempat aku tinggal banyak pohon Rambutan, namanya saja juga kantor pertanian, kami selalu memanen buah Rambutan bersama-sama dan tentu saja aku selalu ikut dia dan orang tuanya berkebun, kami menanam Timun, Kacang panjang, Katolo, Pare, Kacang kedelai, Kacang tanah, Kangkung, dll. Hal itu sangatlah menyenangkan untukku, saat itu dikarenakan sekitar rumah kami di depannya banyak pohon rambutan lalu di belakang rumah masih hutan dan tanaman Sawit jadi tak jarang aku bertemu Ular, dan anehnya aku tidaklah takut bahkan saat aku memanjat pohon Rambutan tak jarang pula aku bertemu ular melingkar di pohon yang sama denganku, dan reasksiku? Biasa saja, hehe. Lalu ada juga ular yang berkeliaran di sekitar tanaman ibuku, reaksiku juga biasa saja, lalu ada juga saat aku berada dirumah baru pulang sekolah dan aku sendirian karena ibuku masih mengajar dan ayahku di kantor yang hanya berjarak 10-15 meter dari rumahku, awalnya aku sedang berada di atas kasur di kamarku dan aku tak tau dari mana ular itu masuk rumah dan masuk ke kolong tempat tidurku, aku hanya melihat ia melintasi pintu dan masuk ke kolong tempat tidur lalu keluar lagi menuju dapur rumahku, setelah itu aku turun dan memanggil ayahku bahwa ada ular di rumah, karena ya tahu sendiri itu sangat berbahaya, ya setelah itu ayahku datang bersama temannya dan mencari ular itu dan ternyata dia melingkar di rak bawang ibuku. Selama aku tinggal di sini sudah banyak paranormal experienced yang aku alami jadi tak hanya tentang ular tetapi juga kehidupan di alam yang berbeda.



My Study Began


I started my school at Elementary School 100/I Pematang Gadung, Kec. Mersam, Kab. Batanghari, Prov. Jambi. But, when I was in 5th grade in the second semester, I moved to Maro Sebo Ulu again in 2009, because of the same reason :), I moved to Elementary School 33/1 Sungai Rengas. I finished my study in Elementary School in 2011. If you wanna know, actually when the first time I moved to Elementary School 33/I I got bullied at that time, huuft its risk for transfer students I thought. I continued my study in Junior High School 9 Batanghari, and in here for the first time, I learned English hehe. When I was in ninth grade I started to join Karate club near my house, and I finished my study in Junior High School, I continued my study in Senior High School 7 Batanghari in July 2014. I still joined my Karate club and at that time I followed regional karate championship in Bulian, Batanghari, at that time I joined to class 54kg for Kumite, Kumite is part of Karate, and I became the third winner. I stopped to join my Karate club when I was in eleventh grade. and then I also joined camping in UIN Sultan Thaha in 2016 that called LSHRP for one week, disana terdapat lomba hiking, dan di hiking tersebut memiliki lomba dan rintangannya tibalah tim saya di salah satu pos yang mengharuskan salah satu dari kami untuk melakukan tulup dengan jarak 5-7 M, anggota tim saya menyuruh saya untuk melakukan hal tersebut tentu saja saya bersedia, saya berdiri dengan jarak 5-7 meter dari tempat tujuan panah, bidikan pertama saya dapat nilai 8 lalu bidikan yang kedua saya mendapat poin 3, mana saya tau bahwa poin 8 yang menjadikan tim saya Juara 3 mengatasnamakan sekolah saya hehe, itu pengalaman yang berharga menurut saya.


Finally I was graduated from Senior High School 7 Batanghari, finally I was in that time, the hardest time to chose, I did not even know what study program that should I chose, I did not know my goals, if you all want to know actually I did not have basic in English but, I really want to study in English education study program when I chose English, I only had the determination to join in this department.



Masa Anak-anak Menuju Remaja


Sebelumnya saya sudah menceritakan tentang masa anak-anak yang saya lewati, kapan dan dimana saya memulai sekolah saya, disini menceritakan kehidupan saya setelah pindah kerumah baru yang dibuat selama kurang lebih 6bulan di Sungai Rengas, kec. Maro Sebo Ulu.


Dulunya saya tidak mau pindah, karena hal yang sangat saya khawatirkan adalah saya tidak akan memiliki teman, karna ya saya tahu bagaimana saya, saya sulit untuk menjalin hubungan pertemanan apalagi memulai percakapan saya benar-benar buruk dalam bersosialisasi jadi jika kalian teman-teman masa kuliahku bertanya kenapa aku tidak berani berbicara didepan banyak orang maupun satu orang yang belum saya kenal betul ketahuilah hal ini memang sudah tumbuh didalam diriku sejak aku kecil, permasalahan yang utama adalah saya tidak memiliki teman jika saya pindah, saya bahkan memaksa orang tua saya untuk pindah saat saya akan masuk sekeloh menengah pertama dan tentu saja itu tidak berhasil. Teman pertama yang saya kenal dilingkungan rumah baru saya hanyalah anak tetangga saya yang 2tahun dibawah saya yang bernama Marry Zahra Srimela, yang kebetulan juga orang Kerinci jadi tidak sulit bagi keluarga kami untuk dekat. Rumah baru kami tepat di lingkungan kantor camat Maro Sebo Ulu, saat itu belum banyak rumah yang dibangun disana bahkan teman saya yang saya sebutkan tadi sering kesini hanya karna pergi kerumah neneknya ya walaupun satu atau dua tahun kemudian mereka membangun rumah dibelakang rumah kami. Dan tibalah saat saya masuk ke sekolah baru saya yaitu SD 33/1 Sungai Rengas, saya dimasukan ke kelas 5c saya ternyata satu kelas dengan tetangga saya, seorang anak laki-laki yang juga merupakan orang Kerinci. Hanya beberapa orang saja yang ingin berteman karena yang saya lihat saat itu bocah SD tetapi sudah geng-gengan, saya berteman dengan orang yang juga sama terasingkannya dikelas tersebut tetapi tetap saja saya yang terparah menurut saya hehe. Karena saya murid baru jadi saya tidak banyak bicara dan hanya diam saja di kelas, bahkan saya dibully pun tetap diam saja, bahakan pernah dicubit sama teman perempuan saya, hehe saya cupu sekali kan? Orang yang saya kira bakal baik karena kita tetanggaan justru dialah orang yang membully saya setiap hari, meludahi meja saya bahkan mengatakan “kenapa kamu pindah kesini? Lebih baik kamu kembali ke tempat asalmu” seburuk itukah saya? Namun saya tidak menghiraukannya dan saya juga tidak menceritakannya kepada orang tua saya, saya juga tidak tahu kenapa, selama sekolah disini saya kadang pulang jalan kaki yang jaraknya sekitar 4-5km dari rumah saya, saya selalu pulang bersama Marry, kadang juga kami naik ojek karna orang tua kami kadang menjemput dan kadang tidak.



Kehidupan saat kuliah & Menuju Dewasa


Finally, I am here, in English Education Study Program. Right now I am 4th Semester In English Education Study Program in Jambi University. Even so, I still realized that I still have to learn again to get better, and improve my English.


Selama masa kuliah memang banyak hal yang tak terduga terjadi, seperti mental yang belum siap dan tidak punya persiapan menghadapi dunia perkuliahan telebih lagi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, saya seorang mahasiswi yang bahkan tidak menggenggam senjata untuk berjuang dijalur ini menjadi sedikit tertekan dan takut diawal semester, kenpa? Karena saya menyadari sebatas mana kemampuan saya. Saya bersyukur saat semester satu, kelas saya berhadapam dengan dosen yang menurut saya tidak terlalu sulit dihadapi yang easy going dengan mahasiswanya, ip saya di semester 1 cukup memuaskan bagi saya. Saya mengontrak full untuk semester 2, tetapi naas sebelum perkuliahan dimulai nama-nama dosen yang mengajar satu persatu terlihat, selama masa liburan saya menuju semester 2 sangat amat tertekan, kenapa? Karena sebelumnya saya ikut organisasi di jurusan saya yaitu *ICE saya cukup banyak mengenal senior-senior saya, itulah salah satu hal yang menyenangkan gabung dengan organisasi, nanti akan saya jelaskan tentang organisasi ICE, lalu setelah itu karna sebelumnya saya sudah mendapat informasi dari senior tentang bagaimana sikap, aturan, cara mengajar dan cara dosen tersebut memberikan nilai kepada mahasiswanya, dan yaa kami bertemu dengan dosen-dosen yang paling banyak dihindari di jurusan kami tepat di semester 2. Pikiran yang sudah disusgetikan sejak awal membuat saya takut untuk memulai semester 2, setiap hari hanya itu yang saya pikirkan selama libur dan hanya itu yang saya ceritakan kepada ibu dan kakak saya bahwa saya faktanya berhadapan dengan dosen tersebut. Saya tidak akan mengatakan nama dosen-dosen tersebut. Liburpun berakhir saatnya saya berhadapan dengan rasa takut dan khawatir saya yang saya rasakan sama seperti pertama saya belajar di department ini. Pertama kali masuk dihari pertama di setiap dosen yang mengampu mata kuliah dihari tersebut, jantung saya berdegub luar biasa kencang, bahkan perut saya sakit seperti dililit, itulah yang saya alami jika saya sedang tidak percaya diri, takut menghadapi seseorang dan intinya kondisi dimana hal yang tidak sesuai menurut saya. Hari pertama terlewati dengan mulus, menuju hari kedua siapa sangka akan berakhir mulus juga lalu melewati hari-hari berikutnya kecuali mata kuliah Reading for Academic Purposes, setiap mata kuliah ini dimulai jantung saya tetap sama yaitu berdegub kencang dan sakit perut, kenapa? Karena dosen ini menerapkan cara mengajar yang diskusi yang mana dia akan bertanya kepada mahasiswanya satu persatu untuk memberikan opini dan penjelasan lainnya terkait materi yang dibahas, lalu mengapa saya sakit perut dan jantung saya berdetak kencang? Karena ini kelemahan saya, saya sulit menyampaikan opini, saya lemah di speaking apalagi harus memberikan atau mencari jawaban untuk hal yang tidak saya mengerti, saya sulit merangkai kata dan menjawab sesuai dengan ekpetasi dosen tersebut, untuk pertama kalinya saya merasa tidak ingin mengontrak mata kuliah yang di ampu oleh dosen tersebut J kembali ke 2 mata kuliah lainnya karena total matakuliah yang sangat saya takuti di semester 2 ada 3 mata kuliah, di kelas 2 mata kuliah ini mulai terasa nyaman dan penjelasan dosen mudah untuk dimengerti yang membuat opini dan sugesti yang otak saya telah buat berubah 180º, ketiga mata kuliah ini sama-sama memilki bobot 4sks terbayang kan bagaimana jatuhnya nilai-nilai saya jika mendapatkan nilai yang rendah? Saya melalui masa-masa kuliah saya sepeerti air yang mengalir, apapun yang terjadi ya terjadilah, entah itu nilai saya anjlok atau hal yang lainnya, yang penting bagi saya jalani saja dulu dan jangan mudah untuk menyerah, benar, setiap orang pasti memiliki masa dimana mereka terpuruk tetapi kita tak bisa selamanya berada di masa itu, saat saya merasa bahwa saya tidak mampu yang saya ingat hanya orang tua saya dan tujuan saya hadir disini, saya percaya hal-hal sulit dan berat itu pasti berlalu, dan saya sampai saat ini semester 4 alhamdulillah masih bertahan dan berusaha untuk tetap bertahan dan berjuang hingga akhir jangan tambah menyulitkan hal yang sudah awalnya sulit, disaat tugas-tugas yang datang bertubi-tubi walau rasanya jiwa kemalasan saya selalu menetap dalam diri saya, tetap saja harus tegas memberontak untuk mengerjakannya walaupun dikerjakan mendekati deadline, dari pada tidak mengerjakan sama sekali lalu mengulang lagi tahun depan, hal itu sangatlah buruk, hindari selagi bisa dihindari namun jika saya tidak mampu menghindari hal tersebut terjadi saya akan tetap menjalaninya, hanya intinya jangan sering-sering mengeluh, tugas kita hanya belajar dan belajar. Dan juga baru-baru ini aku untuk pertama kalinya menginjak pulau Jawa dan pergi ke Pare, Kediri Jawa Timur tepatnya ke Kampung Inggris Pare, banyak hal yang ku dapatkan disana dan akan ku ceritakan lain waktu pada bagian yang berbeda di blog ku.

Note:

BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan)

ICE (Independent Community of English)

12 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Opmerkingen


bottom of page